Jumat, 03 Agustus 2012

“KOMPOSISI dengan SOBEKAN MELINGKAR”


Gagasan Estetis Tema Struktur
Dan Implementasinya Ke Dalam Karya Seni Patung “Komposisi Dengan Sobekan Melingkar”
agus n. setyawan

A.   Latar Belakang Masalah.
Minimalisme adalah suatu cara pengungkapan gagasan estetis yang mengutamakan persoalan sacara esensial. Sebagai konsekuensinya, karya-karya yang dibuat dengan pendekatan minimalisme cenderung mengejar kemurnian dan kesederhanaan bentuk, salah satu diantaranya berupa geometrik abstrak (Muhidin M. Dahlan, 2009).  Tertarik dan terpikat dengan landasan penciptaan dalam pendekatan tersebut, penulis mengangkat persoalan kebentukan dalam seni patung yang tiga dimensional itu, dengan pendekatan, bagaimana bila visualitasnya dipecahkan dengan pendekatan bahan yang sifatnya lembaran, dengan tanpa melakukan penambahan maupun pengurangan bahan yang digunakan?
Asumsinya, tentu akan terdapat banyak tantangan kreatif yang harus dihadapi, untuk dapat menghadirkan problematika aspek bentuk (form) secara tiga dimenional, dengan meanfaatkan bahan yang berskala dua dimensional. Meskipun gagasn dasar penciptaannya sebenarnya tidak bertolak dari aliran minimalisme itu. akan tetapi murni berdasarkan potensi estetis yang dikandung materi, dalam hal ini bahan berupa lembaran, yang memunculkan semacam tantangan kreatif penulkis, untuk dapat memecahkannya secara artistik.
Pendekatan-pendekatan teknis tentu tidak bisa dilepaskan, sehubungan dengan proyek penciptaan yang berlangsung secara serial ini (dieksekusi dalam beberapa karya dengan pendekatan sama, namun dalam visualitas bentuk yang berbeda). Pendekatan teknis yang dimaksud adalah, harus mengawali proses penciptaannya melalui serangkaian percobaan dan eksperimentasi, melalui bahan kertas, untuk akhirnya bisa diseleksi satu diantaranya, yang dianggap mampu mereprisentasikan gagasan penciptaan penulis. Bersamaan dengan percobaan-percobaan ini, abstraksi tentang bahan, cara penyajian termasuk aspek warna secara simultan silih berganti mengisi wacana pemikiran penulis, sebagai bagian dari proses penciptaan yang berlanngsung.
Ekspresi estetis karya seni patung berjudul “Komposisi Dengan Sobekan Melingkar”, merupakan implementasi kongkrit dari wacana konsep struktur dalam serial penciptaan karya-karya penulis, sebagaiaman terlihat, bahwa bentuk irisan yang dibuat akan berimplikasi langsung terhadap bentuk sobekan yang diakibatkannya, dan pada gilirannya, komposisi dari organisai garis, bidang dan pewarnaan ini secara keseluruhan mengekspresikan dari sebuah organisasi yang utuh dan total sebagai sebuah struktur gagasan.

B.   Rumusan Masalah.
1.   Bagaimana merumuskan tema struktur sebagai gagasan penciptaan karya patung berjudul “Komposisi dengan Sobekan Melingkar”?
2.   Bagaimana mendeskripsikan visualitas/perwujudan karya patung “Komposisi dengan Sobekan Melingkar”?
C.   Tujuan Penulisan.
1.   Merumuskan gagasan penciptaan tema struktur ke dalam karya patung berjudul “Komposisi dengan Sobekan Melingkar”.
2.   Mendeskripsikan implementasi tema struktur dalam visualitas/ perwujudan karya patung berjudul “Komposisi dengan Sobekan Melingkar”.

D.  Gagasan Penciptaan (Implementasi Teoritis).
Secara konvensional, seni patung didefinisikan sebagai perwujudan atau ungkapan ekspresi estetis dalam bentuk tiga dimensional. Sedangkan sebuah gejala visualitas dikatakan tiga dimensi apabila kehadiran bentuknya memiliki skala panjang, lebar dan tinggi.  Adapun karakteristik dari bentuk yang berskala panjang, lebar dan tinggi adalah keberadaan ruang yang nyata adanya. Realitas kedalamann ruang itu memungkinkan penghayat untuk mengelilingi karya secara memutar penuh 3600.
Seorang pematung kelahiran Perancis yang disebut sebagai bapak seni patung moderen, Auguste Rodin, menyatakan bahwa keindahan hakiki sebuah karya seni patung pada dasarnya adalah komposisi dari kecekungan dan kecembungan semata (Hale, 1972). Dalam bahasa teknis seni rupa, apa yang disebut kecembungan adalah ruang bervolume yang memiliki kepejalan massa (masif atau padat), disebut sebagai ruang positif. Sebaliknya, kecekungan sebagai ruang yang tidak bervolume, alias kosong atau hampa disebut sebagai ruang negatif.
Bertitik tolak dari pemahaman di atas, kehadiran sebuah lembaran plat logam yang dua dimensional itu, dalam pandangan penulis menyajikan sebuah tantangan kreatif, yang mendorong penulis untuk mampu memecahkan problem estetis dengan mewujudkannya menjadi sebuah karya seni patung (tiga dimensi) dengan tanpa menambah atau mengurangi bahan dasarnya. Dan berdasarkan serangkaian percobaan dan studi yang penulis lakukan, tantangan itu bisa dijawab dengan hanya melakukan tindakan; mengiris bahan dasar (plat logamnya) untuk kemudian membuat tekukan hasil irisan itu. Adapun estetika karya dari serial bahan lembaran ini disajikan melalui upaya penulis dalam menyajikan karakteristik pola irisan dan tekukannya, sehingga masing-masing karya memilikim keunikan dan kekhasannya sendiri-sendiri.
E.   Deskripsi (Implementasi Visual) “Komposisi dengan Sobekan Melingkar”.
Serial lanjut dari tema struktur dengan pendekatan penjelajahan materi lembaran adalah karya patung dengan judul “Komposisi dengan Sobekan Melingkar”. Pada prinsipnya cara penggarapan karya ini sama dengan serial sebelumnya yang berjudul “komposisi dengan sobekan berulang vertikal”. Yaitu serangkaian
percobaan dilakukan dengan
 
“Komposisi dg Sobekan Melingkar”              
memanfaatkan bahan    bantu kertas, digunting, diiris, dilipat dan  seterusnya. Pada titik  di mana percobaan menemukan suatu komposisi    ideal, terutama dipengaruhi oleh proporsi antara sobekan dan sisanya, atau dalam istilah teknis desain perupaan disebut dengan keseimbangan proporsional antara ruang negartif dan ruang positif, maka pencarian dan penjelajahan bentuk dihentikan.
Karakteristik karya ini terutama ditunjukkan dalam cara penyajian karya. Yakni patung berdiri dengan tumpuan dari sudut-sudut lembaran yang direntangkan kemudian disambungkan dengan alas berupa plat yang dilas mati. Dari cara irisan dan rentangan sudut lembaran, didapat suatu komposisi yang mengesankan antara lingkaran yang tercipta dari sobekan, dengan irisan di tengah lembaran. Pelipatan dari irisan melingkar ini selanjutnya menghasilan suatu bentuk komposisi ruang positif dari sobekan yang berpadu terbalik dengan ruang negatif yang ditinggalkan dari tekukan irisan lembaran plat. Kekuatan dan keindahan dari komposisi karya patung berjudul dengan pendekatan penjelajahan bahan lembaran dua dimensional menjadi tiga dimensional dengan cara membuat irisan dan tekukan, sebagai karya berjudul “komposisi dengan sobekan melingkar” ini dihadirkan terutama oleh keutuhan dan ketunggalan bahan yang solid dari satu bahan lembaran (monolitik), dan bukan merupakan sambungan. Sedangkan aspek pewarnaannya ditentukan dan disesuaikan dengan karakter bahannya yang bersifat hasil industri (plat baja), sehingga warna mencolok dengan bahan solid dianggap cukup memadai.

 Daftar Bacaan.

Hale, William Harlan. The World of Rodin 1840-1917. Nederland.    Time-Life     International. 1972.

Muhidin M. Dahlan, dkk. 2009. Gelaran Almanak Seni Rupa Jogja 1999-2009, Yogyakarta, Gelaran Budaya.
sculpture
“Komposisi dg Sobekan Melingkar”  120 X 120 X 60 cm, plat baja dicat. Dari sudut lain.     



. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar