“GROWTH
and GROWTH”
Pameran lukis dan patung Jawa Tengah
24-31
Mei 2008
Di
Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBS)
Jl
Ir. Sutami 57 Kentingan Surakarta
PENGANTAR
KARYA SENI
Oleh
:
DRS. AGUS NUR
SETYAWAN, M. HUM.
NIP:
195603121987031001
JURUSAN
SENI RUPA MURNI
FAKULTAS
SASTRA DAN SENI RUPA
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
KATA
PENGANTAR
Tulisan Pengantar Karya Seni ini dibuat sebagai pertanggung-jawaban
akademis penulis sebagai staf pengajar untuk ikut berperan serta aktif dalam
pengembangan keprofesian penulis maupun pengembangan pendidikan di Jurusan Seni
Rupa Murni, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta. Adapun karya seni dengan judul:
“GROWTH AND GROWTH ”, Karya penulis telah dipublikasikan dalam PAMERAN Lukis dan Patung Jawa Tengah,
di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah
(TBS) Jl Ir. Sutami 57 Kentingan, Surakarta, Tanggal : 24
-31 Mei 2008.
Terima kasih kepada
tim pakar jurusan seni rupa murni (perr
reviewer) yang telah memeriksa dan melakukan verifikasi, demikian pula
kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam keterlibatannya pada Pameran tersebut.
Surakarta, 30 Mei 2008
Drs. Agus Nur Setyawan, M.Hum.
NIP 195603121987031001
Gagasan
Estetis Tema Struktur Dan Implementasinya
Dalam
Karya Patung “Growth and Growth”
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam wacana seni patung, bentuk dipahami sebagai kesatuan
organisasi unsur-unsur rupa; seperti garis, bidang, warna, maupun tekstur yang
dikelola secara proporsional yang merepresentasikan gagasan simbolis
penciptanya. Kehadiran bentuk sebagai ungkapan simbolis penciptanya, lahir dari
serangkaian proses psikologis, sebagaimana digambarkan dalam skema terbentuknya
persepsi oleh Nathan Knobler, dalam menjelaskan proses terbentuknya persepsi
pada diri seseorang (Knobler, 1966). Pada dasarnya proses penciptaan yang berlangsung
pada diri seorang seniman, identik dan analog dengan proses terbentuknya
persepsi, hanya bedanya dalam hal
penciptaan kedudukan atau titik pencapaian persepsi direpresentasikan
dalam bentuk idea atau gagasan. Secara sederhana, dapat pula dikatakan bahwa
idea atau gagasan penciptaan itu, merupakan produk dari kerja abstraksi, dimana
sejumlah data informasi yang mencuat dari sumber inspirasi, kemudian mengalami
internalisasi ketika berinteraksi dengan latar belakang intelektual serta latar
belakang penglaman yang dialami penciptanya, selanjutnya menggumpal dalam suatu
proses abstraksi yang memunculkan idea atau gagasan.
Adapun gagasan tentang sesuatu yang tumbuh (growth) mengilhami penulis untuk
mewujudkannya dalam bentuk karya seni patung, sebagai manifestasi kehidupan
fana di dunia ini. Dalam konteks waktu, gagasan sesuatu yang tumbuh itu
sesungguhnya tidak pernah berhenti, sejauh matahari masih bersinar. Dengan kata
lain “Growth and Growth”
merepresentasikan gagasan kehidupan, yang disimbolisasikan ke dalam perwujudan
komponen bentuk yang bersusun menjulang (menaik) yang tak kenal putus (secara
imajiner). Dimana karakteristik bentuknya ejawantahkan melalui komposisi
permainan garis dan bidang-bidang plastis dalam citra bulat.
B.
Rumusan Masalah.
1.
Bagaimana
merumuskan tema struktur sebagai gagasan penciptaan karya patung berjudul “Growth and Growth”?
2.
Bagaimana
mendeskripsikan visualitas/perwujudan karya patung “Growth and Growth”?
C.
Tujuan Penulisan.
1.
Merumuskan
gagasan penciptaan tema struktur ke dalam karya patung berjudul “Growth and Growth”.
2.
Mendeskripsikan
implementasi tema struktur dalam visualitas/ perwujudan karya patung berjudul “Growth and Growth”.
D. Gagasan
Penciptaan (Implementasi Teoritis).
Disadari atau tidak, proses, pada kenyataannya
realitas kehidupan menyajikan fenomena
alamiah tentang sesuatu yang tumbuh tiada pernah berhenti. Dan kenyataan itu
sebenarnya menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, yang terus
berlangsung tanpa mengenal kata putus, apakah itu berlangsung pada
bagian-bagian dari tubuh fisik kita seperti rambut, misalnya. Maupun pada
makhluk serta tetumbuhan di luar fisik diri kita. Semua terus bertumbuh,
bersama bersinarnya matahari yang terus-menerus hadir mengisi hari demi hari
perjalanan waktu yang kita tempuh. Meskipun masing-masing subjek memiliki
keterbatasan (limit) pertumbuhan, akan tetapi sebagai fenomena alamiah,
kenyaatan tumbuh itu mutlak adanya.
Sementara pada kenyataan persepsional, kesadaran
kita tak bisa dilepaskan dari realitas keberadaan gaya tarik bumi (gravitasi)
sebagai hukum alam yang absolut juga, yang kemudian berdasarkan gejala
empirisnya kita catat sebagai kesepakatan bersama, sesuatu yang tumbuh nyaris
selalu, atau katakanlah cenderung ke atas. Pada sisi lain juga tak dapat kita
pungkiri bahwa yang tumbuh itu pada dasarnya tidaklah serta-merta dan seketika.
Namun berproses dalam serial tahapan demi tahapan.
Sebagai kenyataan hidup, sesuatu yang tumbuh itu
tidak berjalan sendiri, akan tetapi dipengaruhi banyak hal dan faktor baik di
dalam maupun di luar diri yang tumbuh itu (ada faktor internal dan eksternal
yang terlibat). Ia tumbuh berdasarkan sistem yang terbangun dari keniscayaan
adanya struktur tumbuh itu. Konsep inilah yang menginspirasi penulis sehingga
1. Deskripsi
(implementasi visual) Karya
patung “Growth and Growth”
Proses
kreatif penciptaan karya patung “Growth
and Growth” diawali dengan pembuatan sketsa bentuk secara tiga dimensi,
dibuat dengan bahan tanah liat. Pembuatan sketsa terutama ditujukan, pertama
untuk “menangkap” objek gagasan bentuk karya,
yang semula berada dalam angan-angan penulis, sehingga menjadi kongkrit dan
mewujud. Kedua, sketsa selanjutnya berfungsi sebagai acuan berkarya, sehingga
proses penggarapan diharapkan berlangsung secara efisien. Sketsa sebagai sebuah
acuan, ia sudah tampil dalam proporsi yang ideal, sehingga proses
pneggarapannya benar-benar mengacu pada sketsa tersebut.
Karya seni patung berjudul “Growth” dibuat dengan teknik pahat pada
bahan batu andesit, atau di pasaran disebut juga batu candi. Karya ini berupa
susunan bentuk yang terdiri dari empat bagian, dengan dua karakter bentuk.
Karakter bentuk pertama berupa bongkahan
berdiri dengan berskala (panjang x lebar x tinggi)= 20 cm x 8,5 cm x 36 cm.
Posisi bongkahan berdiri dengan bagian atas bongkahan dipahat tumpul pada sisi
pinggirannya. Karakter bentuk kedua berupa susunan tiga bongkah pahatan batu
berukuran @ 20 cm x 8,5 xm x 10 cm.
Dalam penyajiannya, kedua
karakter bentuk ini disatkan dengan cara menyusun secara vertikal. Dengan cara
seperti itu, patung diabstraksikan memberikan stimulasi kesan tumbuh bagi
mereka yang memandangi karya tersebut. Sementara dari segi pewarnaan, patung
ditampilkan dengan warna alamiahnya, yakniu abu-abu gelap. Warna bahan sengaja
ditonjolkan dengan maksud memperkuat kesan alamiah, sehingga judul “growth” atau tumbuh ini sampai pada
maksudnya, karena sesuatu yang tumbuh, artinya hidup hanya bisa berlangsung dan
digantungkan pada potensi alamiah yang ada.
Bacaan:
Knobler, Nathan. The Visual Dialogue, an Introduction to the Appreciation of Art. Holt,
Rinehart and Winston. New York, Chicago, San Francisco, Toronto, London. 1966.
Hale,
William Harlan, 1972. The World of Rodin
1840-1917. Nederland.
Time-Life
International.
“Growth and Growth” 74 X 22 X 9 cm, pahatan batu andesi.
“Growth and Growth” dalam beberapa sudut pandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar